Thursday, 21 January 2016

Perajin batik Kulon Progo buat batik abstrak

Perajin batik Kulon Progo buat batik abstrak
Pertumbuhan Industri Batik Nasional. Perajin memproduksi batik tulis di salah satu rumah produksi batik di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/1). Menurut data Kementerian Perindustrian, jumlah unit usaha batik selama lima tahun sejak 2011 hingga 2015 tumbuh 14,7 persen dari 41.623 unit menjadi 47.755 unit dan pertumbuhan ekspor tumbuh dari Rp43,96 triliun pada 2011 menjadi Rp50,44 triliun pada 2015. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Kulon Progo (ANTARA News) - Perajin batik Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat karya batik abstrak kontemporer untuk menarik pembeli dan mengikuti permintaan pasar.

Salah satu perajin batik Gulurejo Gito di Kulon Progo, Rabu, mengatakan batik abstrak kontemporer diharapkan menjadi ikon batik Kulon Progo.

"Kami berusaha memproduksi batik yang berbeda dengan produsen batik lain. Kami menciptakan berbagai motif batik untuk menarik konsumen," kata Gito.
Ia mengatakan dengan modal pengalaman bekerja dipercetakan batik, dirinya mendirikan rumah pembuatan batik pada 2010. Dengan modal seadanya, ia membeli bahan kain, pewarna dan alat batik lengkap.

Selanjutnya, dirinya membuat berbagi motif batik, salah satunya batik abstrak kontemporer. Batik jenis ini merupakan batik tulis tanpa motif dengan cap atau dicetak. Namun dibuat dengan karya tangan dan kreatifitas tinggi, agar menghasilkan corak dan warna-warni batik yang menarik.

"Permintaan batik abstrak kontemporer sangat tinggi. Motif ini dapat bagus dalam segala situasi," katanya.
Namun, ia mengaku dirinya mengalami masalah modal untuk membuat gerai batik. Terkadang, dirinya kesulitan modal saat mendapatkan pesanan yang cukup banyak, namun dirinya tidak putus asa.

Ia menjual batik abstrak kontemporer melalui media online, dan dari dari mulut ke mulut. "Cara ini sangat efektif untuk menjual batik," katanya.
Saat ini, kata Gito, dirinya mendapatkan pesanan batik abstrak kontemporer sebanyak 50 lembar per bulan. Pembeli dari Yogyakarta, Semarang, Bandung dan Jakarta. Harga per lembar dipatok Rp150 ribu hingga Rp300 ribu.

"Kedepan, batik abstrak kontemporer berkembang pesat dan terkenal di mancanegara," katanya.
Salah satu konsumen Ridha mengatakan sangat menyukai batik abstrak kontemporer karena bagus dipakai disegala situasi. Selain itu, cocok dipakai anak muda.

"Batik ini sangat cocok dipakai anak muda karena tidak terkesan resmi," katanya.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016

0 comments:

Post a Comment