Peragaan busana Batik berhasil memukau sekitar 300 tamu undangan yang hadir, termasuk Menteri Kebudayaan dan Komunikasi Senegal, Mbagnick Ndiaye, sebagai tamu kehormatan, demikian Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Dakar, Dimas Prihadi, kepada Antara London, Minggu.
Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, mempromosikan keunikan batik Indonesia serta menunjukkan batik sebagai identitas nasional masyarakat Indonesia yang diakui UNESCO sebagai salah satu "Intangible Cultural Heritage of Humanity" pada tahun 2009.
Perpaduan yang harmonis antara "fashion show" dengan pertunjukan budaya serta penataan ruang pameran membuat peragaan batik mendapat sambutan dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintah, organisasi internasional, pengusaha, operator pariwisata, jurnalis, LSM lokal dan internasional.
Selain Fashion Show Batik, acara Resepsi Diplomatik juga ditampilkan aneka hidangan khas kuliner Indonesia seperti sate ayam, sate kambing, sate sapi, mie goreng, nasi goreng, lemper, bakwan udang sayur, dan martabak.
Bagi sejumlah tamu asing yang pernah berkunjung dan tinggal menetap di Indonesia, promosi kuliner ini menjadi wahana melepas kangen akan hidangan khas Indonesia, terutama pondok sate ayam yang menjadi favorit.
Kombinasi fashion show dan promosi kuliner dimeriahkan dengan tarian tradisional Indonesia seperti Tari Merak dan Tari Lancang Kuning yang dibawakan oleh masyarakat Indonesia di Dakar.
Koridor pintu masuk ditampilkan berbagai barang seni budaya Indonesia antara lain peralatan musik gamelan, patung Garuda Jatayu, patung semar, petruk, bagong dan gareng, patung roro loro blonyo, pojok Betawi dan pojok batik.
Selain itu, juga diperagakan berbagai produk batik rancangan Susilowati di antaranya lukisan batik, tas batik kombinasi kulit, sandal batik, peralatan membatik, perhiasan aksesoris wanita produksi Indonesia.
Batik Indonesia juga akan diperagakan finalis Miss Senegal 2016 pada pembukaan acara Grand Final Miss Senegal 2016 merupakan permintaan Presiden Komite Miss Senegal, Amina Badiane kepada Dubes RI, selain menjadi juri dalam ajang final tersebut.
Amina Badiane menyampaikan keinginan mengundang Mustika Ratu untuk hadir sebagai tamu kehormatan di acara Grand Final tersebut, serta mempromosikan produk-produk kecantikannya.
Melalui pagelaran fashion show batik diharapkan pengenalan dan pemahaman mengenai seni budaya Indonesia oleh masyarakat di Senegal, dapat meningkatkan hubungan dan kerja sama antara Senegal dan Indonesia di berbagai bidang.
Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, mempromosikan keunikan batik Indonesia serta menunjukkan batik sebagai identitas nasional masyarakat Indonesia yang diakui UNESCO sebagai salah satu "Intangible Cultural Heritage of Humanity" pada tahun 2009.
Perpaduan yang harmonis antara "fashion show" dengan pertunjukan budaya serta penataan ruang pameran membuat peragaan batik mendapat sambutan dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintah, organisasi internasional, pengusaha, operator pariwisata, jurnalis, LSM lokal dan internasional.
Selain Fashion Show Batik, acara Resepsi Diplomatik juga ditampilkan aneka hidangan khas kuliner Indonesia seperti sate ayam, sate kambing, sate sapi, mie goreng, nasi goreng, lemper, bakwan udang sayur, dan martabak.
Bagi sejumlah tamu asing yang pernah berkunjung dan tinggal menetap di Indonesia, promosi kuliner ini menjadi wahana melepas kangen akan hidangan khas Indonesia, terutama pondok sate ayam yang menjadi favorit.
Kombinasi fashion show dan promosi kuliner dimeriahkan dengan tarian tradisional Indonesia seperti Tari Merak dan Tari Lancang Kuning yang dibawakan oleh masyarakat Indonesia di Dakar.
Koridor pintu masuk ditampilkan berbagai barang seni budaya Indonesia antara lain peralatan musik gamelan, patung Garuda Jatayu, patung semar, petruk, bagong dan gareng, patung roro loro blonyo, pojok Betawi dan pojok batik.
Selain itu, juga diperagakan berbagai produk batik rancangan Susilowati di antaranya lukisan batik, tas batik kombinasi kulit, sandal batik, peralatan membatik, perhiasan aksesoris wanita produksi Indonesia.
Batik Indonesia juga akan diperagakan finalis Miss Senegal 2016 pada pembukaan acara Grand Final Miss Senegal 2016 merupakan permintaan Presiden Komite Miss Senegal, Amina Badiane kepada Dubes RI, selain menjadi juri dalam ajang final tersebut.
Amina Badiane menyampaikan keinginan mengundang Mustika Ratu untuk hadir sebagai tamu kehormatan di acara Grand Final tersebut, serta mempromosikan produk-produk kecantikannya.
Melalui pagelaran fashion show batik diharapkan pengenalan dan pemahaman mengenai seni budaya Indonesia oleh masyarakat di Senegal, dapat meningkatkan hubungan dan kerja sama antara Senegal dan Indonesia di berbagai bidang.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment