Cilegon, Banten (ANTARA News) - Pameran busana etnik dan kesenian Cilegon Ethnic Carnival (CEC) yang diselenggarakan keempat kalinya pada tahun ini, diharapkan membantu mencapai target jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang telah ditetapkan Kementerian Pariwisata.
Dalam pembukaan CEC yang berlangsung di depan Kantor Wali Kota Cilegon, Sabtu, Sekretaris Deputi bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Mumus Muslim mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah menetapkan target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara yang mampu mendatangkan devisa negara Rp500 triliun.
Selama 2017, Kemenpar juga menargetkan 265 juta pergerakan wisatawan domestik dengan estimasi pengeluaran biaya mencapai Rp236 triliun.
"Untuk mencapai dua target itu perlu ada koordinasi dan sinkronisasi program antara (pemerintah) pusat dan daerah. Kemenpar hanya mengatur kebijakan, karena itu dukungan pemerintah daerah sangat penting dalam mencapai target jumlah wisatawan," ujar Mumus.
Penyelenggaraan Cilegon Ethnic Carnival diharapkan menjadi alternatif wisata yang dapat menjadi pilihan wisatawan sekaligus untuk mendukung keberadaan Tanjung Lesung di Pandeglang yang termasuk dalam 10 destinasi unggulan pengembangan pariwisata Tanah Air.
"Kita berharap bukan hanya wisatawan dalam negeri tetapi wisatawan mancanegara juga datang berbondong-bondong ke Cilegon," tutur Mumus.
Cilegon Ethnic Festival 2017 yang menampilkan pameran busana modern kontemporer dan kesenian dari berbagai budaya Nusantara ditargetkan menarik 2.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Belasan komunitas paguyuban etnis diantaranya Cilegon, Tionghoa, Tapanuli, Lampung, Sunda, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Serang, Minang, dan Lampung berpartisipasi dalam acara tahunan yang diselenggarakan untuk memperingati HUT Kota Cilegon.
Selain Cilegon Ethnic Carnival, HUT ke-18 Kota Cilegon tahun ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Sail Krakatau atau paket kunjungan wisata untuk menikmati keindahan Anak Gunung Krakatau langsung dari atas kapal.
Dalam pembukaan CEC yang berlangsung di depan Kantor Wali Kota Cilegon, Sabtu, Sekretaris Deputi bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Mumus Muslim mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah menetapkan target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara yang mampu mendatangkan devisa negara Rp500 triliun.
Selama 2017, Kemenpar juga menargetkan 265 juta pergerakan wisatawan domestik dengan estimasi pengeluaran biaya mencapai Rp236 triliun.
"Untuk mencapai dua target itu perlu ada koordinasi dan sinkronisasi program antara (pemerintah) pusat dan daerah. Kemenpar hanya mengatur kebijakan, karena itu dukungan pemerintah daerah sangat penting dalam mencapai target jumlah wisatawan," ujar Mumus.
Penyelenggaraan Cilegon Ethnic Carnival diharapkan menjadi alternatif wisata yang dapat menjadi pilihan wisatawan sekaligus untuk mendukung keberadaan Tanjung Lesung di Pandeglang yang termasuk dalam 10 destinasi unggulan pengembangan pariwisata Tanah Air.
"Kita berharap bukan hanya wisatawan dalam negeri tetapi wisatawan mancanegara juga datang berbondong-bondong ke Cilegon," tutur Mumus.
Cilegon Ethnic Festival 2017 yang menampilkan pameran busana modern kontemporer dan kesenian dari berbagai budaya Nusantara ditargetkan menarik 2.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Belasan komunitas paguyuban etnis diantaranya Cilegon, Tionghoa, Tapanuli, Lampung, Sunda, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Serang, Minang, dan Lampung berpartisipasi dalam acara tahunan yang diselenggarakan untuk memperingati HUT Kota Cilegon.
Selain Cilegon Ethnic Carnival, HUT ke-18 Kota Cilegon tahun ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Sail Krakatau atau paket kunjungan wisata untuk menikmati keindahan Anak Gunung Krakatau langsung dari atas kapal.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment