Saturday, 15 July 2017

Ratusan peserta memeriahkan "Solo Batik Carnival" 2017

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (kanan) secara simbolis memberikan kunci mobil pengumpan Bus Batik Solo Trans (BST) kepada sejumlah sopir saat peluncuran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/4/2017). (ANTARA /Maulana Surya )
Solo (ANTARA News) - Ratusan peserta dari berbagai daerah memeriahkan kirab dasawarsa "Solo Batik Carnival X 2017" yang digelar mulai Jalan Bhayangkara depan Stadion Sriwedari menuju Bentang Vastenburg di Jalan Jenderal Sudirman Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu.

Kirab SBC pada tahun ini megambil tema "Astamurti Kawijayaan" atau bentuk kejayaan tradisi budaya Jawa yang berupa karya seni berasal dari nenek moyang di Tanah Jawa tersebut disambut antusias masyarakat pengunjung di sepanjang jalan yang dilintasi yakni Bhayangkara-Slamet Riyadi-Jederal Sudirman.

Bahkan, pada kirab SBC juga diikuti oleh Wali Kota Surakarta yang mengenakan kostum Jathayu menjadi menarik perhatian pada pengunjung untuk memberikan salam dan foto dengan pejabat nomor satu di Kota Solo itu.

Menurut Ketua Yayasan SBC Susanto kegiatan kirab SBC X 2017 tersebut diikuti sebanyak 450 peserta dari berbagai daerah termasuk kirab pendamping seperti drumband, barisan Paskibraka, penari dari pelajar, dan lainnya.

Susanto mengatakan SBC X mengangkat sub tema yang diangkat dalam satu dasawarsa tersebut antara lain wayang, topeng sekar jagad, legenda, mustika Jawa dwipa, dan Jathayu. Keenam sub teman ini diaplikasikan dalam bentuk kostum karnaval yang megah dengan menggunakan batik sebagai bahan dasar dfalam membutan kostum.

Pada acara kirab tersebut awali dengan menampilan performa peserta dari Jember Fashion Carnaval, kemudian disusul Cirebon Caruban Carnaval, Peni Cadra Rini Solo, dengan diiringi Gilang Ramadhan Studio Band, Mister Teen Internasional 2016, dan Mister Teen Jateng 2017.

"Kami berharap SBC X tidak hanya memperkuat Solo sebagai kota budaya yang kreatif, tetapi juga menjadi event yang dapat menginspirasi masyarakat lewat karya yang ditampilkan. Dan, kegiatan ini, juga melestarikan batik sebagai kekayaan budaya Indonesia," katanya.

Menurut Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo kegiatan SBC dapat dilestarikan karena tidak hanya konsisten yang dibangun, tetapi juga dukungan pendanaan yang luar biasa. Kegiatan ini, mandiri dari Yayasan SBC dengan didukung oleh Kementerian Pariwisata, dan tidak pernah mendapatkan hibah dari Pemkot Surakarta.

"Kami sangat apresiasi dengan digelarnya SBC tahun ini, tentunya akan memberikan hiburan bagi masyarakat dan mampu menyedot wisatawan baik lokal maupun mancanegara," kata Rudyatmo.

Yanik (45) salah satu warga Sukoharjo mengatakan SBC tahun ini, menarik dan penonton lebih tertib, sehingga semua pengunjung bisa menikmati kirab dari tepi sepanjang jalan yang dilintasi karnaval.

(U.B018/B015)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017

0 comments:

Post a Comment