Jakarta (ANTARA News) - Gelaran Plaza Indonesia Men's Fashion Week menghadirkan koleksi batik Indonesia yang berpadu dengan tradisi matador Spanyol.
"Kita mau menampilkan sesuatu yang berbeda dengan batik, kalau batik itu tidak kuno atau hanya batik klasik Indonesia tetap ada sentuhan lokalnya. Namun kita menggunakan beberapa motif yang art nouveau yang Eropa banget," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan Meity Sutandi di Jakarta, Senin (24/9).
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa tujuan menghadirkan batik Indonesia yang berpadu dengan tradisi negeri matador tersebut adalah supaya anak muda tahu jika batik bisa keren dalam bentuk apapun, tidak harus terlalu bergaya Indonesia karena sebetulnya bisa sangat internasional.
"Justru saya mau menunjukkan kepada kaum millenial yang ingin kami rengkuh sebagai target pemasaran kami untuk menyadari bahwa batik itu selain wearable, bisa juga keren dan mewah," katanya.
Alasan pihaknya memilih tema "Torrero" atau dikenal juga sebagai olahraga adu banteng dengan matador dalam koleksi batiknya kali ini adalah karena tradisi matador di Spanyol merupakan budaya. Pihaknya ingin menunjukkan, Indonesia juga memiliki batik sebagai budaya, tapi maunya seperti tradisi matador yang selalu dinanti-nanti setiap tahunnya.
"Saya mau kaum muda Indonesia ini bisa mengerti bahwa batik dapat dinanti-nanti dan juga keren," ujar Meity.
Dalam gelaran Men's Fashion Week tahun ini, Parang Kencana menampilkan koleksi sekitar 30 hingga 32 busana dalam sequence dimana setiap sequence-nya terbagi berdasarkan warna seperti putih-mocca, hitam-sogan, navy-mocca dan hitam-merah.
Selain itu Parang Kencana juga berkolaborasi dengan brand sepatu Pedro, untuk koleksi Lace-ups dan loafers yang sesuai dengan tema koleksi kali ini.
"Kita mau menampilkan sesuatu yang berbeda dengan batik, kalau batik itu tidak kuno atau hanya batik klasik Indonesia tetap ada sentuhan lokalnya. Namun kita menggunakan beberapa motif yang art nouveau yang Eropa banget," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan Meity Sutandi di Jakarta, Senin (24/9).
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa tujuan menghadirkan batik Indonesia yang berpadu dengan tradisi negeri matador tersebut adalah supaya anak muda tahu jika batik bisa keren dalam bentuk apapun, tidak harus terlalu bergaya Indonesia karena sebetulnya bisa sangat internasional.
"Justru saya mau menunjukkan kepada kaum millenial yang ingin kami rengkuh sebagai target pemasaran kami untuk menyadari bahwa batik itu selain wearable, bisa juga keren dan mewah," katanya.
Alasan pihaknya memilih tema "Torrero" atau dikenal juga sebagai olahraga adu banteng dengan matador dalam koleksi batiknya kali ini adalah karena tradisi matador di Spanyol merupakan budaya. Pihaknya ingin menunjukkan, Indonesia juga memiliki batik sebagai budaya, tapi maunya seperti tradisi matador yang selalu dinanti-nanti setiap tahunnya.
"Saya mau kaum muda Indonesia ini bisa mengerti bahwa batik dapat dinanti-nanti dan juga keren," ujar Meity.
Dalam gelaran Men's Fashion Week tahun ini, Parang Kencana menampilkan koleksi sekitar 30 hingga 32 busana dalam sequence dimana setiap sequence-nya terbagi berdasarkan warna seperti putih-mocca, hitam-sogan, navy-mocca dan hitam-merah.
Selain itu Parang Kencana juga berkolaborasi dengan brand sepatu Pedro, untuk koleksi Lace-ups dan loafers yang sesuai dengan tema koleksi kali ini.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment