Bekasi (ANTARA News) - Perancang Busana Senior Musa Widyatmodjo menilai batik khas Bekasi, Jawa Barat, membutuhkan proses panjang untuk dikenal masyarakat luas.
"Potensi Batik Bekasi hingga menjadi industri yang besar dan menjangkau semua lapisan masyarakat di dalam Bekasi dan luar Bekasi membutuhkan proses yang panjang," katanya di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, sejak Batik Bekasi diproklamirkan oleh pemerintah setempat pada 2014 lalu, hingga saat ini masih banyak masyarakat Bekasi yang belum tahu dengan produk tersebut.
"Saya sebagai perancang busana hingga kini belum tahu bahwa Bekasi sebenarnya sudah punya batik," katanya.
Menurut Musa yang juga mantan ketua dan penasihat Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) menilai, pihak yang bertanggung jawab untuk mengenalkan Batik Bekasi adalah masyarakat Bekasi sendiri.
"Pemerintah daerah juga harus berperan aktif mengenalkan adanya Batik Bekasi," katanya.
Kehadiran media massa, kata dia, merupakan cara efektif bagi para produsen maupun pemerintah daerah dalam mempromosikan batiknya.
"Jangan harap masyarakat di luar Bekasi memakai Batik Bekasi, kalau masyarakat Bekasi saja, tidak pernah memakai Batik Bekasi. Batik Bekasi harus dicintai oleh warganya sendiri, baru meluas ke daerah di luar Bekasi," katanya.
Dia juga menyarankan agar para produsen dan pemerintah daerah setempat dapat melibatkan kalangan perancang busana sebagai bahan referensi terhadap model yang akan diproduksi.
"Sebab produsk yang dibuat harus sejalan dengan permintaan pasar. Kalau produk bagus tapi belum dibutuhkan masyarakat, percuma saja," katanya.
Namun dia optimistis, keberadaan Batik Bekasi berpotensi menjadi industri yang besar apabila dicintai oleh masyarakat Bekasi terlebih dahulu.
"Kalau mau angkat batik ini tidak mudah, tidak cukup satu periode kepemimpinan. Jangan minta masyarakat Indonesia kenal Batik Bekasi, apakah anda warga Bekasi tahu ada batik tersebut. Seharusnya, yang mengenal adalah masyarakat yang memilikinya," katanya.
Sementara itu, di Kota Bekasi saat ini baru terdapat empat produsen batik khas daerah setempat, di antaranya Batik Chandrabaga dan Batik Hadi.
Batik Bekasi memiliki keunikan dari sisi coraknya yang identik dengan flora dan fauna yang ada pada ekosistem rawa seperti bambu, ikan gabus, teratai dan lainnya.
"Potensi Batik Bekasi hingga menjadi industri yang besar dan menjangkau semua lapisan masyarakat di dalam Bekasi dan luar Bekasi membutuhkan proses yang panjang," katanya di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, sejak Batik Bekasi diproklamirkan oleh pemerintah setempat pada 2014 lalu, hingga saat ini masih banyak masyarakat Bekasi yang belum tahu dengan produk tersebut.
"Saya sebagai perancang busana hingga kini belum tahu bahwa Bekasi sebenarnya sudah punya batik," katanya.
Menurut Musa yang juga mantan ketua dan penasihat Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) menilai, pihak yang bertanggung jawab untuk mengenalkan Batik Bekasi adalah masyarakat Bekasi sendiri.
"Pemerintah daerah juga harus berperan aktif mengenalkan adanya Batik Bekasi," katanya.
Kehadiran media massa, kata dia, merupakan cara efektif bagi para produsen maupun pemerintah daerah dalam mempromosikan batiknya.
"Jangan harap masyarakat di luar Bekasi memakai Batik Bekasi, kalau masyarakat Bekasi saja, tidak pernah memakai Batik Bekasi. Batik Bekasi harus dicintai oleh warganya sendiri, baru meluas ke daerah di luar Bekasi," katanya.
Dia juga menyarankan agar para produsen dan pemerintah daerah setempat dapat melibatkan kalangan perancang busana sebagai bahan referensi terhadap model yang akan diproduksi.
"Sebab produsk yang dibuat harus sejalan dengan permintaan pasar. Kalau produk bagus tapi belum dibutuhkan masyarakat, percuma saja," katanya.
Namun dia optimistis, keberadaan Batik Bekasi berpotensi menjadi industri yang besar apabila dicintai oleh masyarakat Bekasi terlebih dahulu.
"Kalau mau angkat batik ini tidak mudah, tidak cukup satu periode kepemimpinan. Jangan minta masyarakat Indonesia kenal Batik Bekasi, apakah anda warga Bekasi tahu ada batik tersebut. Seharusnya, yang mengenal adalah masyarakat yang memilikinya," katanya.
Sementara itu, di Kota Bekasi saat ini baru terdapat empat produsen batik khas daerah setempat, di antaranya Batik Chandrabaga dan Batik Hadi.
Batik Bekasi memiliki keunikan dari sisi coraknya yang identik dengan flora dan fauna yang ada pada ekosistem rawa seperti bambu, ikan gabus, teratai dan lainnya.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment